Salam sejahtera bagi seluruh pembaca Blogger. kali ini saya akan membahas tentang Prinsip Dasar Pelaku Advokasi.
Prinsip dasar yang harus diketahui pelaku
Advokasi :
Para pelaku advokasi
perlu memahami beberapa konsep politis dasar untuk
mengidentifikasi
berbagai peluang dan kendala advokasi dalam konteks politik.
• Lingkungan advokasi
Mengacu pada konteks
politik, ekonomi dan sosial spesifik yang melatarbelakangi setiap advokasi. Di
dalamnya terdapat pelaku kegiatan, proses, sertaproduk advokasi.
• Pelaku atau Aktor
Advokasi
Individu dan
kelompok, baik secara formal atau informal, institusional maupun
non-institusional,
yang berusaha mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah.
Pelaku atau aktor advokasi bisa berupa negara,
masyarakat sipil, dan
pelaku pasar.
• Proses advokasi
Istilah ini lebih
mengacu pada cara pemerintah dalam merespons tuntuta-tuntutan organisasi
warganegara yang berkaitan dengan isu-isu atau masalah yang mereka sampaikan.
Di lembaga legislatif pada dasarnya, proses advokasi dapat dilihat dari
bagaimana suatu isu dapat menjadi agenda legislatif, diterjemahkan ke dalam
proposal legislatif dan akhirnya dijadikan produk hukum atau undang-undang.
• Produk advokasi
Produk advokasi
adalah hasil dari interaksi antara pelaku negara, masya-rakat
sipil, dan pelaku
pasar. Produk advokasi juga populer disebut kebijakan publik;
maksudnya,
respons/statemen, tindakan atau reaksi nyata pemerintah yang
boleh dan tidak boleh
terhadap berbagai masalah yang ada.
• Negara
Yang dimaksud dengan
“negara” adalah pejabat atau berbagai lembaga di dalam
pemerintahan. Aktor
negara adalah pejabat yang menduduki posisi formal dalam
kekuasaan politik di
lembaga legislatif, eksekutif, birokrasi, dan yudikatif pada
pemerintahan baik di
tingkat lokal maupun nasional.
• Masyarakat Sipil
Di mana segenap
pelaku (baik secara perorangan maupun berkelompok) yang
memperjuangkan
aspirasi atau masalah kemasyarakatan itu terhimpun dan
terorganisir.
Termasuk ke dalam kategori masyarakat sipil adalah organisasi
non - pemerintah,
partai politik, organisasi ke-masyarakatan, serikat pekerja,
gerakan agama,
asosiasi/paguyuban kemasyarakatan, asosiasi profesional, dan
sejenisnya. Di dalam
sebuah masyarakat sipil yang giat, semua komponen
masyarakat
bekerjasama bahu - membahu untuk memecahkan masalah, dan
mereka memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi satu dengan yang lainnya
dan juga terhadap
pemerintah.
• Pelaku Pasar
Mereka yang terlibat
dalam pertukaran barang dan jasa, termasuk di dalamnya
asosiasi para
pengusaha, bankir, pedagang, pemilik modal, dan lain-lain – itulah
pelaku pasar. Pasar
dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif
terhadap masyarakat
sipil. Meningkatnya persaingan untuk mendapatkan
barang dan jasa,
dapat meruntuhkan semangat kerjasama dan kesukarelawanan
yang merupakan syarat
penting suatu masyarakat sipil yang kuat. Kondisi pasar
yang tidak terkontrol
dapat menggerogoti sikap kejujuran dan timbal balik yang
merupakan salah satu
ciri suatu masyarakat sipil yang maju.
Interaksi Antara Negara, Pasar, dan
Masyarakat Sipil
“Posisi advokasi
berada di persimpangan ketiga sektor di atas, di mana organisasi
masyarakat sipil
(Organisasi Non - Pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan
lain-lain) – bergerak
dari sektor swasta untuk memperjuangkan kepentingan
masyarakat. Advokasi
merupakan gerakan menentang persepsi bahwa negara atau
pasar yang menguasai
wilayah publik. Segenap warganegara juga menguasai
“wilayah publik” itu
ketika mereka memberikan suara terhadap nilai-nilai atau
sasaran-sasaran yang
penting. Tuntutan atas pengolahan lahan yang diserukan oleh
paguyuban perempuan
desa, misalnya, merupakan contoh tentang kenyataan ini.
Advokasi menjadi
penting ketika mekanisme pasar bebas yang tak terkontrol
cenderung merugikan
kepentingan bersama. Asosiasi konsumen sering tampil
sebagai pelindung masyarakat dari
praktik-praktik bisnis yang gegabah. (”The
advocacy Sourcebook: Frameworks for
Planning, Action and Reflection, Institute of
Development Research, Boston, 1997, p.10)
Memetakan Masyarakat Sipil
Sebuah masyarakat sipil yang kuat
merupakan fondasi bagi sebuah demokrasi yang
kuat dan bersemangat.
Salah satu ciri masyarakat sipil ialah tingginya tingkat
partisipasi dari
berbagai kelompok atau perorangan yang berkomunikasi secara
terbuka dan ekstensif
untuk mengatasi berbagai masalah. Oleh karenanya, advokasi
cenderung
menghasilkan apa yang diinginkan dan berdampak nyata dalam suatu
masyarakat sipil yang
kuat. Berbagai peluang dapat dimaksimalkan, sementara
kendala-kendala yang
ada di dalam lingkungan advokasi dapat diatasi melalui
kerjasama dan saling
bertukar sumber daya antar pelaku atau organisasi-organisasi
masyarakat sipil,
yang bekerjasama untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Pelaku masyarakat
sipil adalah kelompok-kelompok dan individu-individu yang
bekerjasama untuk
mengatasi berbagai masalah di dalam masyarakat. Memahami
siapa melakukan apa
dan di mana pada masyarakat sipil sangat penting artinya
dalam menentukan
suatu strategi yang tepat dalam memperjuangkan perubahan
politik dan sosial.
Pada umumnya, kelompok-kelompok masyarakat sipil berbeda
satu dengan lainnya
dalam sifat organisasi, tingkat organisasi, asal usul, perspektif
dan ideologi.
• Sifat Alamiah
Organisasi
Sifat organisasi
masyarakat sipil bisa dilihat dari fungsi atau peranannya; sebagai
contoh, banyak
organisasi masyarakat sipil yang berorientasi pada pelayanan
masyarakat (misalnya,
bantuan hukum, pelayanan medis, kesehatan, riset dan
pelatihan, atau
advokasi). Sifat organisasi mereka juga bisa dilihat dari segi
komposisi
organisasinya, misalnya organisasi masyarakat sipil yang bersifat
kedaerahan, kesukuan,
sektoral, atau berdasarkan kelompok jender. Disamping
itu, organisasi
masyarakat sipil bisa pula bersifat politis atau organik, misalnya
organisasi massa,
paguyuban kemasyarakatan, organisasi non pemerintah, atau
partai politik).
• Tingkat Organisasi
Keanggotaan dalam
suatu organisasi masyarakat sipil bisa secara perorangan
atau kelompok, dan
lingkup serta skala operasi atau keanggotaanya bisa
berdasarkan wilayah
teritorial terkecil (misalnya dalam tingkat rukun kampung,
dan lain-lain), atau sub-nasional,
nasional, bahkan internasional.
• Asal-usul Organisasi
Suatu organisasi bisa didirikan oleh
kelompok kepentingan, pemerintah,
lembaga-lembaga
tertentu (misalnya asosiasi dagang, gereja, atau masyarakat
akademi), atau oleh
perorangan.
• Pandangan/ideologi
Prinsip-prinsip dan tata kerja organisasi
masyarakat sipil mungkin juga ditandai
oleh latar belakang
ideologi, falsafah, agama atau bahkan budaya.
Para pelaku advokasi
perlu mengenali peranan-peranan, kepentingan, sumber daya
dan kapasitas dari
berbagai organisasi masyarakat sipil di sekitarnya untuk
mengetahui mana yang
dapat dijadikan sekutu, atau berpotensi menjadi lawan.
Berikut ini ada bagan
tabel sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui
peta masyarakat
sipil.
Menilai Kemampuan Organisasi Anda untuk
Melakukan Advokasi
Advokasi membutuhkan
perencanaan strategi. Dalam hal ini diperlukan perumusan
suatu strategi atau
rencana aksi yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
tertentu. Yang
dimaksud “strategis” adalah menentukan pilihan dengan hati-hati
berkenaan dengan
penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan
jangka pendek, dan
mewujudkan peningkatan perubahan sosial yang merupakan
visi jangka panjang.
• Mengkaji ulang VMS
Organisasi
Visi, misi dan sasaran
(VMS) organiasi yang dirumuskan dengan jelas
merupakan dasar
pembentukan strategi organisasi yang efektif.
• Menilai Kemampuan
Internal Organisasi
Kekuatan dan
kelemahan internal organisasi akan menentukan ke-mampuan
organisasi tersebut
dalam hal kepemimpinan, staf dan anggo-tanya, dukungan
dana, serta
sumber/materi, organisasi dan strukturnya.
• Menilai Lingkungan
Eksternal
Yang dimaksud dengan
peluang dan ancaman di lingkungan eksternal
adalah:
masalah-masalah yang tengah diupayakan solusinya oleh organisasi
anda; ketersediaan
sumber daya yang diperlukan untuk upaya advokasi;
ruang politik yang
tersedia bagi anda untuk bergerak dan mendesak serta
pihak-pihak mana saja
yang secara potensial dapat menjadi sekutu maupun
lawan anda.
Elemen-elemen
Lingkungan Eksternal Ancaman-Ancaman Peluang-Peluang Pejabat Negara Masyarakat Sipil Pasar Kebudayaan
No comments:
Post a Comment