Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi para pembaca, kali ini saya akan membahas tentang Konsep dasar Logika.
Salam sejahtera bagi para pembaca, kali ini saya akan membahas tentang Konsep dasar Logika.
Filsafat
ke Logika
Filsafat
merupakan ilmu yang paling tua. Itulah sebabnya orang mengatakan bahwa filsafat
merupakan ibu dari segala ilmu. Namun, apayang dimaksud dengan filsafat dan
bagaimanakah hubungannya dengan logika?
Filsafat
merupakan kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Arab, falsafah.
Falsafah itu sendiri berasal dari bahasa Yunani philosophia. Philos artinya
‘suka’, ‘gemar’, atau ‘cinta’ dan sophia artinya ‘bijak’ atau
‘kebijaksanaan’. Jadi, philosophia dapat diartikan ‘cinta pada
kebijakan’.
Terdapat
beberapa kata yang dikembangkan dari kata filsafat. Kata-kata yang dimaksudkan yaitu:
filosof, filosofi, dan filosofis. Filsafat itu sendiri merupakan
sebuah disiplin ilmu. Ia merupakan disiplin ilmu yang berintikan logika
(penalaran yang tepat), estetika (keindahan rasa, kaidah, maupun sifat hakiki
dari keindahan itu), metafisika (segala sesuatu yang ada di luar alam biasa),
dan epistimologi (dasar-dasar pengetahuan terutama dalam batas-batas hubungan
dan nilai). Filosof yaitu orang yang ahli dalam filsafat. Filosofi memiliki
makna ilmu filsafat. Filosofis yakni bersifat filsafat, misalnya pada kalimat,
“Buah pikiran yang dikemukakannya sangat filosofis dan dalam”.
Dalam
pemakaian sehari-hari, kata filsafat sering diartikan menjadi cara berpikit
atau alam pikiran. Orang yang mau berpikir sering disebut orang yang
berfilsafat. Orang yang berpikir secara filsafat atau lazim disebut filosofis
yaitu orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam penuh kebijakan. Oleh
karena itu, tidaklah heran jika ada orang yang berkata, “Seseorang pada
dasarnya filosof”. Pernyataan itu benar, namun tidak seluruhnya. Filosof
hanyalah orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam dengan penuh
kebijakan mengenai suatu objek, misalnya: ketuhanan, alam semesta, juga manusia
serta dapat menghasilkan suatu pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia
seharusnya setelah beroleh pengetahuan tersebut.
Aristoteles
dalam Bakry membagi filsafat menjadi empat bagian yaitu: (1) logika; (2)
filsafat teoretis yang membawahi tiga cabang ilmu yaitu: fisika, matematika dan
biologi; (3) filsafat praktis yang juga melingkupi tiga cabang yakni: etika,
ekonomi, dan politik; serta (4) filsafat puitika atau kesenian.
Aristoteles
berpendapat bahwa logika merupakan ilmu yang menjadi dasar segala ilmu. Ia
merupakan ilmu pendahuluan bagi filsafat. Secaraetimologis, kata logika dalam
bahasa Indonesia dipungut dari bahasa Belanda yang mulanya berasal dari bahasa
Yunani dengan kata sifat logike yang berkaitan dengan kata logos
dengan makna kata atau pikiran. Kata ataupikran yang dimaksud di sini adalah
yang benar atau yang sehat. Pikiran yang benar atau sehat itu dimanifestasikan
dalam bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa logika atau mantiq adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari pikiran sehingga orang yang mempelajarinya itu
dapat berpikir dan berbahasa secara benar.
sekian dulu pembahasan dari saya, sekian dan terimakasih.
Assalamualaikum Wr.Wb.
No comments:
Post a Comment