Saturday, March 2, 2013

Konsep Dasar Logika

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam sejahtera bagi para pembaca, kali ini saya akan membahas tentang Konsep dasar Logika.


Filsafat ke Logika
Filsafat merupakan ilmu yang paling tua. Itulah sebabnya orang mengatakan bahwa filsafat merupakan ibu dari segala ilmu. Namun, apayang dimaksud dengan filsafat dan bagaimanakah hubungannya dengan logika?
Filsafat merupakan kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Arab, falsafah. Falsafah itu sendiri berasal dari bahasa Yunani philosophia. Philos artinya ‘suka’, ‘gemar’, atau ‘cinta’ dan sophia artinya ‘bijak’ atau ‘kebijaksanaan’. Jadi, philosophia dapat diartikan ‘cinta pada kebijakan’.

Terdapat beberapa kata yang dikembangkan dari kata filsafat. Kata-kata yang dimaksudkan yaitu: filosof, filosofi, dan filosofis. Filsafat itu sendiri merupakan sebuah disiplin ilmu. Ia merupakan disiplin ilmu yang berintikan logika (penalaran yang tepat), estetika (keindahan rasa, kaidah, maupun sifat hakiki dari keindahan itu), metafisika (segala sesuatu yang ada di luar alam biasa), dan epistimologi (dasar-dasar pengetahuan terutama dalam batas-batas hubungan dan nilai). Filosof yaitu orang yang ahli dalam filsafat. Filosofi memiliki makna ilmu filsafat. Filosofis yakni bersifat filsafat, misalnya pada kalimat, “Buah pikiran yang dikemukakannya sangat filosofis dan dalam”.
Dalam pemakaian sehari-hari, kata filsafat sering diartikan menjadi cara berpikit atau alam pikiran. Orang yang mau berpikir sering disebut orang yang berfilsafat. Orang yang berpikir secara filsafat atau lazim disebut filosofis yaitu orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam penuh kebijakan. Oleh karena itu, tidaklah heran jika ada orang yang berkata, “Seseorang pada dasarnya filosof”. Pernyataan itu benar, namun tidak seluruhnya. Filosof hanyalah orang yang berpikir sungguh-sungguh dan mendalam dengan penuh kebijakan mengenai suatu objek, misalnya: ketuhanan, alam semesta, juga manusia serta dapat menghasilkan suatu pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia seharusnya setelah beroleh pengetahuan tersebut.
Aristoteles dalam Bakry membagi filsafat menjadi empat bagian yaitu: (1) logika; (2) filsafat teoretis yang membawahi tiga cabang ilmu yaitu: fisika, matematika dan biologi; (3) filsafat praktis yang juga melingkupi tiga cabang yakni: etika, ekonomi, dan politik; serta (4) filsafat puitika atau kesenian.
Aristoteles berpendapat bahwa logika merupakan ilmu yang menjadi dasar segala ilmu. Ia merupakan ilmu pendahuluan bagi filsafat. Secaraetimologis, kata logika dalam bahasa Indonesia dipungut dari bahasa Belanda yang mulanya berasal dari bahasa Yunani dengan kata sifat logike yang berkaitan dengan kata logos dengan makna kata atau pikiran. Kata ataupikran yang dimaksud di sini adalah yang benar atau yang sehat. Pikiran yang benar atau sehat itu dimanifestasikan dalam bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa logika atau mantiq adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari pikiran sehingga orang yang mempelajarinya itu dapat berpikir dan berbahasa secara benar.

sekian dulu pembahasan dari saya, sekian dan terimakasih.

Assalamualaikum Wr.Wb.

No comments:

Post a Comment