Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera bagi seluruh pembaca blog kali ini saya akan membahs tentang Macam Logika.
Salam Sejahtera bagi seluruh pembaca blog kali ini saya akan membahs tentang Macam Logika.
Macam Logika
Manusia
merupakan mahluk Allah yang sempurna. Itu karena Allah memberikan akal kepada
mereka. Dengan akal inilah manusia dan pikirannya merupakan bagian dari isi
alam yang paling mulia. Tidak ada yang termulia di dunia yang melebihi manusia dengan
akalnya. Itulah sebabnya Allah mengangkat derajat mahluk ini menjadi halifah di
alam raya.
Dengan
akalnya pula, manusia terus berpikir mencari hakikat kebenaran. Logika sebagai
suatu disiplin ilmu sebenarnya berusia sama tuanya dengan kehadiran manusia
pertama di mika bumi. Tentu saja, karena manusia pertama berpikir berdasarkan
kodrat dan fitrahnya, maka pikiranyang muncul pun sederhana – sebuah pikiran
alamiah - . Itulah sebabnya logika tersebut dinamakan logika natural. Karena
dari masa ke masa manusia berubah (karena manusia selalu cenderung berusaha
mengubah nasibnya, hari ini harus lebih baik dari hari yang lalu dan yang akan
dating harus lebih baik dari hari ini), maka logika pun berkembang. Salam
(1988) menyebutkan bahwa selain logika natural, terdapat bermacam-macam logika,
yaitu: logika ilmiah, logika artificial, logika tradisional, logika formal, dan
logika materiil.
Seperti
yang telah diulas, logika natural merupakan logika yang paling sederhana,
alamiah, dan belum dikembangkan. Jika dibandingkan dengan kehidupan sekarang,
kita dapat melihat anak-anak yang belum “berpikir”. Mereka berpikir seperti:
ibu tidak sama dengan ayah, makan berbeda dengan minum, atau tertawa berlainan
dengan menangis. Seperti itulah manusia “lama” berpikir.
Logika
Ilmiah sebenarnya merupakan lanjutan dari logika natural. Ia lahir jika manusia
dibimbing untuk dapat menggunakan pikirannya secara maksimal. Bimbingan itu
diberikan secara sistematis sehingga mereka dapat menguasai pola-pola berpikir
secara teratur sesuai dengan hokum ketetapan dan kebenaran berpikir. Logika
ilmiah diberikan lewat dunia pendidikan.
Logika
Artificial sering pula disebut logika tradisional. Dikatakan demikian, karena
logika ini lahir berdasarkan tradisi kuno sejak filosof Aristoteles berhasil
merumuskan kaidah-kaidah logika dalam bukunya yang terkenal Organon yang
maknanya instrument atau alat. Yang dimaksud adalah alat untuk berpikir secara
sehat dan benar. Buku itu dianggap sebagai induk logika. Sebenarnya, sebelum
Aristoteles sedah ada kaidah-kaidah logika yang merupakan ajaran tentang
berpikir benar dari Negara-negara timur kuno seperti: Mesir, Babilonia, India
dan Tiongkok. Namun, semuanya belum sistematis seperti kaidah-kaidah logika
Aristoteles.
Pada masa
Aristoteles, terdapat beberapa kelompok yang saling bertentangan. Mereka
mempertahankan kebenaran berpikir masing-masing terhadap suatu masalah atau
objek. Mereka menganggap bahwa diri mereka atau golongan merekalah yang benar,
yang lainnya salah. Apakah kedua-duanya dapat benar atau salah? Menghadapi
kenyataan seperti itulah pengetahuan logika sebagai “organon” atau alat dapat
dipergunakan untuk mengkajinya sehingga didapatkan kebenaran. Logika tradisional ini kemudian
dikembangkan menjadi Logika Formal dan Logika Materiil.
Logika Formal
mempelajari azas-azas, kaidah-kaidah, atau hukum-hukum berpikir yang harus
ditaati agar manusia dapat berpikir secaraatau benar untuk mencapai kebenaran.
Logika formal ini untuk mempelajari filsafat itu secara mendalam. Logika formal
ini lazim disebut pula Logika Minor.
Logika Materiil
mempelajari langsung pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal dan
mengujinya dengan kenyataan praktis yang riil. Apakah hasil kerja logika formal
itu sudah sesuai dengan kenyataannya atau belum. Logika materiil
mempelajari : (1) asal usul dan sumber pengetahuan ; (2) alat-alat
pengetahuan ; (3) proses terjadinya pengetahuan ; (4) batas-batas
penjelajahan pengetahuan ; dan akhirnya (5) merumuskan metode ilmu
pengetahuan tersebut. Logika materiil disebut pula Logika Mayor. Logika mayor
inilah yang menjadi sumber yakni menimbulkan filsafat mengenal (kinnesleer)
dan filsafat ilmu pengetahuan (wetenschapsleer).
sekian pembahasan dari saya dan terimakasih
Assalamualaikum Wr.Wb
No comments:
Post a Comment